Jumat, 31 Agustus 2018

Resensi Buku Mengawini Ibu


Resensi Buku Mengawini Ibu

Judul Buku                   : Mengawini Ibu
Penulis                          : Khrisna Pabichara
Penerbit                        : Kayla Pustaka
Penyunting                   : Salahuddien Gz
Cetakan                        : Pertama November 2010
Tahun Terbit                : 2010
Tebal Buku                  : 167 Halaman
ISBN                             : 978-979-17997-7-5


“Bukan dendam, Nak, cintalah yang mesti kamu rawat!”
 ~Mengawini Ibu:49~
Mengawini Ibu merupakan buku kumpulan cerpen dengan khas Bugis-Makasar yang ditulis oleh Khrisna Pabichara, dalam buku tersebut terdapat banyak cerpen yang begitu kental dengan adat istiadat di daerah tersebut. Jika lazimnya publik mengakui hanya ada dua jenis kelamin dalam kehidupan bermasyarakat yaitu laki-laki dan perempuan. Namun dalam kepercayaan tradisional Bugis tidaklah demikian, mereka percaya bahwa ada empat golongan kelamin manusia yaitu  “Oroane”(laki-laki), “Makunrai”(perempuan), “Calalai” (perempuan yang berpenampilan layaknya laki-laki), “Calabai”(laki-laki yang berpenampilan layaknya perempuan), dan golongan Bissu, dimana masyarakat kepercayaan tradisional menganggap seorang Bissu sebagai kombinasi dari semua jenis kelamin tersebut.  Cerpen Arajang menceritakan seorang yang bertransformasi menjadi Calabai.  Awalnya tokoh ‘Aku’ dalam cerpen ini merupakan tokoh yang sangat dibanggakan kelahirannya, bagaimana tidak ia merupakan satu-satunya anak laki-laki yang ada dalam keluarga tersebut, sehingga sang ayah sangat mengagung-agungkan tokoh ‘Aku’ ini. Hari demi hari berlalu, keanehan mulai nampak pada tokoh ‘Aku’, perilakunya tidak lagi seperti laki-laki normal namun ia cenderung lemah gemulai seperti perempuan hingga pada suatu saat ia berubah menjadi ‘Calabai’. Hal itu membuat sang ayah tidak suka dan serta merta mengusir tokoh ‘Aku’ dari rumah dengan pesan bahwa ia boleh kembali jika ia telah menjadi laki-laki sejati.
Mengawini Ibu, cerpen yang menjadi judul dalam buku ini menceritakan Rewa, sang anak yang sangat benci dengan tingkah laku ayahnya sendiri, bagaimana tidak, sang ayah berulangkali kawin dengan banyak perempuan lain bahkan di depan ibunya sendiri yang otomatis membuat perasaan sang ibu begitu terluka dan tersakiti oleh kelakuan sang ayah. Meski terluka dan tersakiti sang ibu tetap mencintai ayahnya  dan hal ini membuat Rewa tak habis pikir, bagaimana mungkin perempuan yang sudah tersakiti berkali-kali tetap mencintai laki-laki tersebut. Sang ibu pernah berpesan pada Rewa bahwa mencintai merupakan pekerjaan abadi dan tidak pernah selesai. Berbeda dengan ibunya yang masih sangat mencintai sang ayah Rewa justru amat sangat membenci ayahnya dan kebencian itu ia lampiaskan dengan mengawini ibu-ibu barunya tanpa sepengetahuan sang ayah sendiri.

Kelebihan dan kekurangan
Ø Kelebihan Buku
Buku ini begitu detail dalam menceritakan kisah-kisah yang kaitannya dengan tradisi dan adat istiadat suatu tempat sehingga pembaca mendapatkan pengetahuan baru mengenai adat istiadat, larangan, dan tradisi dalam suatu daerah.

Ø Kekurangan Buku
Beberapa cerita dalam buku ini justru tidak memberikan ending cerita yang pas, artinya cerita seolah-olah belum selesai tapi justru berakhir begitu saja sehingga memunculkan tanda tanya mengenai kejadian apa yang terjadi setelah ini, dan pertanyaan-pertanyaan lain yang tidak berhasil terjawab di beberapa cerita dalam buku ini.


Ø Kesimpulan
Terlepas dari kekurangan dalam buku ini, secara keseluruhan buku ini sangat layak untuk dibaca karena membaca kisah-kisah dalam buku ini kita seperti menemukan titik-titik puisi kehidupan didalamnya. Berirama turun, naik, terkadang meronta-ronta dengan keliaran yang memikat. Mengawini Ibu menyuguhkan ribuan amunisi gagasan yang dilontarkan dan menghantam dengan kekuatan bahasa yang amat padat. Selamat membaca!







Sumber referensi         : Buku Perpustakaan Pusat UNY (  http://library.uny.ac.id )
Link sumber referensi : 
http://library.uny.ac.id/sirkulasi/index.php?p=show_detail&id=28151&keywords=Mengawini+ibu
Daftar Pustaka             : Pabichara, Khrisna. 2010. Mengawini Ibu. Jakarta: Kayla Pustaka.