SAYA INGIN MENJADI SEORANG GURU
Rabu, 13 Mei 2020 merupakan minggu keenambelas atau
pertemuan terakhir untuk mata kuliah Etika dan Profesi Keguruan. Di pertemuan
terakhir ini, mungkin tak banyak pengalaman yang akan saya ceritakan. Namun,
kali ini saya akan menggunakan episode terakhir dari diary ini dengan
menceritakan kesan dan pesan saya selama belajar dan mengikuti kelas di mata
kuliah ini, baik di awal ketika perkuliahan berlangsung secara tatap muka
maupun ketika perkuliahan harus diganti dengan sistem daring karena wabah
pandemi virus corona.
Kalau boleh saya katakan sejujurnya, mata kuliah Etika
dan Profesi Keguruan adalah salah satu mata kuliah favorit di semester 4. Bagaimana
tidak, menurut saya matkul ini sangat merangsang dan memotivasi saya untuk
membulatkan tekad menjadi seorang guru atau tenaga pendidik kelak di kemudian
hari. Banyak hal yang saya pelajari di matkul ini, utamanya tentang apa, siapa,
dan bagaimana profesi guru itu sendiri. Tentang pengertian guru yang tak
sesempit kita kira, tentang sosok guru yang tak hanya berperan sebagai pengajar
tapi juga pendidik, tentang bagaimana mulianya profesi guru, tentang tantangan
menjadi seorang guru, dan banyak hal lain tentang guru yang saya pelajari di
mata kuliah ini.
Pelajaran yang saya dapatkan di mata kuliah ini
akhirnya membawa saya pada suatu keyakinan bahwa saya tidak salah berada di
kampus UNY, kampus pendidikan. tidak salah rasanya berada di FIS jurusan Pendidikan
Sosiologi ini. Saya percaya bahwa keberadaan saya disini terjadi karena sebuah
alasan. Everything happen for a reason.
Mata kuliah ini telah mendorong saya untuk membulatkan tekad agar kedepannya
saya lebih fokus mempersiapkan diri menjadi seorang guru. Persiapan tersebut
tentunya saya lakukan dengan berbagai hal, mulai dari belajar dengan tekun dan
sungguh-sungguh, mengikuti kepanitiaan untuk mengukir banyak pengalaman, dan
banyak hal lain lagi.
Terakhir, saya hanya mau mengucapkan terimakasih
kepada dosen pengampu mata kuliah ini. Terimakasih telah membangkitkan semangat
belajar, terimakasih telah mengantarkan saya pada sebuah keyakinan bahwa suatu
hari nanti saya memang harus menjadi seorang guru, karena keberadaan saya di
kampus ini memang untuk mewujudkan cita-cita, dan pada akhirnya saya telah menemukan
bahwa cita-cita saya tak lain dan tak bukan adalah ingin menjadi seorang guru.