Rabu, 13 Mei 2020

Etika dan Profesi Keguruan #13




Pertemuan minggu ketigabelas
Ni Luh Sriyani (18413241001)


BERBAGI SAYUR,  BERBAGI CINTA KASIH PADA SESAMA

            Rabu, 22 April 2020 merupakan pertemuan minggu ketiga belas untuk mata kuliah Etika dan Profesi Keguruan dan seperti biasa hari ini perkuliahan masih dilaksanakan secara daring. Hari ini saya akan menceritakan mengenai sesuatu hal yang terjadi dalam keseharian saya dan mungkin bisa dijadikan teladan atau contoh dalam kehidupan menjadi manusia di bumi ini. Cerita ini berawal ketika pada suatu pagi saya diminta tolong ibu untuk membeli sayur-sayuran di pasar. Namun, karena situasi di tengah pandemi ini keadaan pasar tidaklah normal seperti biasanya, banyak pedagang yg terpaksa harus mencari lapak baru mengingat lapak-lapak di pasar ditutup oleh pemerintah demi mencegah penyebaran covid 19. Salah satu pedagang yang harus mencari lapak baru adalah langganan ibu saya membeli sayur, dan saya terpaksa harus pergi agak jauh dari pasar demi membeli sayur itu. 

        Sampailah di tempat jualan sayur dan saya langsung mengambil beberapa sayur untuk dibeli dan dibawa pulang ke rumah. Namun, ketika saya membayarkan dengan sejumlah uang, pedagang tersebut menolak dan mengatakan pada saya bahwa sayur ini diberikan secara gratis kepada siapapun yang membutuhkan. Pedagang  tersebut mengatakan bahwa ia prihatin melihat kondisi di tengah pandemi ini, dimana banyak dari masyarakat yang kesulitan untuk membeli bahan-bahan pokok untuk dimasak seperti sayur, buah-buahan, dll.  dan pedagang tersebut berinisiatif untuk memberikan hasil panen sawahnya berupa sayur-sayuran kepada warga secara gratis agar kebutuhan mereka menjadi lebih mudah.

        Pelajaran yang dapat diambil dari kejadian tersebut adalah, untuk berbagi bisa dilakukan dengan cara apapun yang penting halal dan siapapun bisa berbagi. Pengusaha, pedagang, dokter, guru, bahkan petani pun bisa berbagi. Bahwa hal besar selalu dimulai dari hal kecil. Berbagi tidak hanya tugas dari orang kaya, tapi berbagi adalah kewajiban kita, kewajiban semua manusia. Tak penting berapa nominal dan besaran yang kita berikan namun esensi berbagi yang sesungguhnya adalah bagaimana kita dengan tulus ikhlas menyadari bahwa apa yang kita punya adalah berkah dari Tuhan sang pencipta dan sudah semestinya kita berbagi berkah tersebut kepada sesama manusia di bumi bahkan kepada semua makhluk hidup di bumi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar